Rabu, 11 Juni 2014

Dalam Gelapnya Malam

Dalam gelapnya malam..segelap hatiku yang sedang gundah
Kucoba mencari seberkas cahaya tuk dapat menerangi kegelapan hatiku
Tak mudah menemukan benda dalam kegelapan
Apalagi lingkungan terasa asing bagiku
Bimbang, ragu,was-was , gelisah dan ada rasa khawatir
Benar benar suasana hati terasa beku dan mencekam
Dalam puncak ketakutan dan keresahan
Aku sadar aku tidak boleh bimbang dan ragu
Bukankan aku punya pelita di hatiku
Lalu kusadari saat panca indria tidak berfungsi
masih punya mata hati dan indra keenam
Lalu kucoba mengatupkan kelopak mata
Kuhembuskan napas secara halus dan perlahan
aku tersenyum, santai dan pasrah
kutarik napas dengan halus. detak jantungku semakin lembut
Kutangkap bayangan lakon silih berganti
Kuikuti gerak dan iramanya
Lalu kurasakan cahaya redup dan nyanyian sunyi
Ada rasa haru meledak mengguncang dada
kemudian ada rasa damai, nyaman, dan indah
Kurasakan lakon kehidupanku yang sedang kumainkan
Aku tersenyum , mengerti dan tersipu malu
Aku hanya bercanda dengan bayanganku sendiri
belum mampu kumainkan peranku dengan baik
Aku harus belajar,,,belajar dan belajar lagi…………



Jangan Berhenti Berbuat Baik

Jangan Berhenti Berbuat Baik
Oleh : Dhana Putra
TEPAT pada purnama pada November 2008 ini, bulan Kathina telah berakhir. Banyak orang yang merasa sudah bukan waktu yang tepat untuk berbuat baik. Mereka merasa sudah cukup banyak berbuat baik, sudah pergi ke sejumlah vihara yang mengadakan perayaan Kathina, dan beberapa alasan lainnya.
Buddha mengajarkan dan mendorong para pengikuti untuk berbuat baik. Urusan berbuat baik atau berbuat buruk, sepenuh ada di tangan setiap orang. Setiap orang harus memutuskan apakah dirinya akan melakukan perbuatan baik atau perbuatan buruk dan harus siap menerima buah dan perbuatan yang telah dilakukan.

Berbuat baik bukan masalah yang mudah dalam kehidupan ini. Ada kalanya kita berniat untuk melakukan perbuatan baik, namun kesempatan tersebut tidak ada. Kita bisa mewujudkan niat baik tersebut.

Pada suatu hari, muncul ide untuk berbuat baik kepada para pengemis jalanan yang biasa ada dilampu merah. Saya mempersiapkan satu kantong uang logam. Pengemis atau pengamen yang meminta uang di sisi kanan saya — jendela dekat pengemudi — akan mendapat sekepig uang logam. Saya menempuh perjalanan lebih dari 100km, melewatibeberapa lampu merah, ikut antre di tengah kemacetan lalu lintas.

Tahukah Anda, berapa banyak pengemis yang bisa saya berikan uang logam? Di atas kertas, berdasarkan perhitungan secara logika, mungkin lebih dari 10 pengemis yang bisa saya berikan uang logam. Namun hasil yang sesungguhnya adalah “nol besar”.
Hari itu, tidak ada pengemis jalanan dan pengamen yang berdiri di samping jendela tempat saya mengemudi kendaraan. Mereka ada di tengah kepadatan lalu lintas. Namun ada saja yang menjadi penyebab sehingga mereka tidak pernah sampai di jendela samping pengemudi, tempat saya duduk. Sejak saat itu saya menarik sebuah kesimpulan bahwa tidak mudah berbuat baik.

Banyak perbuatan baik yang bisa dilakukan dalam kehidupan ini. Walaupun bulan Kathina telah berakhir, kita masih bisa berbuat baik dengan berdana. Masih banyak ladang untuk menanam kebajikan dengan berdana. Bila punya uang, berikan uang; punya tenaga, berikan tenaga. Dengan demikian kita terus berbuat baik, berlatih diri untuk melepas, mengurangi kemelekatan.

Menjalankan sila dalam kehidupan sehari-hari juga berarti melakukan perbuatan baik. Menjalankan sila sebaik mungkin berarti berbuat baik untuk diri sendiri dan untuk orang lain karena kita tidak merugikan orang lain dan makhluk lain. Kita berusaha untuk tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak berbohong, dan tidak mabuk-mabukan. Latihan sila berarti berusaha menjaga seluruh perbuatan; baik pikiran, ucapan, maupun perbuatan melalui jasmani.

Menambah pengetahuan Dhamma. Secara rutin, seminggu sekali kita ke vihara untuk mendengarkan dhamma atau diskusi dhamma. Ini juga disebut melakukan perbuatan baik, salah satu berkah utama dalam kehidupan ini. Mendengarkan dhamma akan membuat pengetahuan, pengertian, dan wawasan kita tentang ajaran Buddha akan bertambah banyak dan benar. Dengan pengertian yang benar dan wawasan yang luas, seharusnya semakin banyak praktik dhamma yang bisa dilakukan, semakin banyak perbuatan baik yang bisa dilakukan.

Bermeditasi merupakan latihan untuk bathin, terutama untuk pikiran. Sila yang baik akan mendukung proses latihan yang lebih baik. Hasil meditasi juga akan membuat kita berpikir lebih positif sehingga cenderung untuk berbuat baik. Meditasi akan mengikis pikiran negatif sehingga menjadi lemah. Jika kita berpikir yang baik, maka kita akan berucap yang baik dan juga berbuat baik melalui badan jasmani.

Masih banyak perbuatan baik yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Coba Anda lakukan sebaik mungkin. Kondisikan hidup agar memiliki kesempatan untuk berbuat baik. Sekecil apapun perbuatan baik yang Anda lakukan, jangan diremehkan. Suatu hari nanti, perbuatan baik tersebut pasti akan mendatangkan hasilnya.
Jangan berhenti dan jangan pernah berhenti berbuat baik. Sebaliknya, terus tingkatkan point perbuatan baik yang Anda miliki

.Mimbar Agama, Minggu Pon, 16 November 2008 

Makna Perayaan Tahun Baru

Pergantian waktu, perubahan lingkungan terus berlangsung dari tahun ke tahun, tetapi alam tampaknya tidak menggubris proses perubahan dan perpindahan tersebut. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan dan tahun terus berputar, alam seakan tidak tahu & tidak mau tahu. Manusia yang terkadang berubah-ubah dalam merespon pergantian tahun. Ada yang penuh sujud syukur ketika memasuki detik-detik pergantian tahun, ada yang penuh dengan sorak sorai & pesta, ada pula yang terlelap dalam buaian kenikmatan semu mumpung malam tahun baru. Di pihak lain, begitu banyak orang yang duduk dalam keheningan untuk melihat dengan jernih seraya mengharap bimbingan Yang Maha Kuasa dalam memasuki tahun depan. Fenomena yang terjadi, ketika memasuki perpindahan tahun, terompet bersiap untuk ditiup dengan sorak-sorai dan gemuruh. Selang beberapa jam kemudian, sampah-sampah hasil pesta malam tahun baru yang berserakan tampak di belantara lapangan dan jalan-jalan. Bukankah ini menunjukkan bahwa peristiwa pergantian tahun hanya merupakan fenomena sesaat yang memberikan kenikmatan dalam hitungan menit. Itulah sebabnya orang secara tidak sadar telah menghamburkan sekian banyak uang untuk menikmati perpindahan tahun tersebut. Bukan Tahun Barunya yang penting, tetapi bagaimana setiap manusia mulai menata ulang sikap mentalnya untuk memasuki tahun baru.Tahun Baru berarti memiliki cara pandang yang baru dan suci dalam upaya dan usaha memperoleh sesuatu yang baru. Tahun Baru juga berarti mengasah kompetensi diri dengan metode yang baru untuk meraih jenjang karier yang baru. Jangan sampai seperti seorang pembelah kayu yang terus menerus menyia-nyiakan waktu dan tenaganya untuk membelah kayu dengan kapak tumpul, karena tidak punya cukup waktu untuk berhenti dan mengasah kapak itu. Tahun Baru bermakna menemukan Jati Diri Yang Sesungguhnya Tentang Makna Kehidupan Dan Arti Hidup Sehingga Hidup Ini Dapat Memberi Manfaat Bagi Semua. Kita harus mampu mengembangkan diri untuk mencapai kesadaran tentang hakekat hidup di dunia ini. Waktu yang tersisa sampai ajal kita tiba jangan disia-siakan dengan kegiatan yang tak punya arti. Karena setiap tahun berjalan berarti sisa umur hidup kita semakin berkurang. Oleh karena itu kita harus selalu introspeksi diri, agar kedepannya nanti kehidupan kita lebih baik, lebih berarti dan punya makna. Salulah dimulai dari diri kita sendiri, sebelum mengoreksi orang lain. 

Maaf Lahir dan Bathin

HIDUP tidak selamanya berjalan dengan mulus, lancar, tanpa hambatan. Dalam hidup selalu ada riak dan gelombang, naik dan turun, senang dan susah. Salah satu penyebabnya, tidak ada orang yang dapat menjalani hidup ini secara mandiri. Setiap orang — sadar atau tidak, langsung atau tidak — tergantung dengan orang lain.

Dalam hubungan dengan orang lain inilah banyak ketidaknyamaan yang terjadi. Perbuatan kita — terutama dari ucapan dan badan — belum tentu menyenangkan semua orang. Demikian pula sebaliknya, tidak semua tindakan dan ucapan orang lain menyenangkan hati kita. Kondisi inilah yang menimbulkan perasaan tidak menyenangkan kesal, kecewa, marah, benci, iri, dendam, dan segala pikiran negatif lainnya.

Setahun sekali, di hari yang penuh kemenangan, kawan-kawan muslim saling mengucapkan “maaf lahir dan batin” atas kesalahan yang sudah diperbuat. Tindakan ini seharusnya bukan oleh Semua orang dalam kehidupan ini, bukan hanya di hari tertentu namun — kalau bisa — dilakukan setiap hari. Setiap hari kita memaafkan kesalahan orang lain, baik secara fisik maupun secara batin.

Memaafkan kesalahan orang secara lahir sangat mudah dilakukan oleh anak-anak. Lihatlah anak-anak kita. Mereka ribut, bertengkar, memperebutkan mainan, dan sebagainya. Semuanya berjalan hanya beberapa menit atau jam. Sesaat kemudian, kita melihat perubahan yang terjadi. Mereka bisa akur, bermain bersama, bercanda, tertawa lepas tanpa beban.

Bagi orang dewasa, waktu yang dibu tuhkan lebih beragam. Ada yang butuh waktu beberapa menit, sebuah pertengkaran akan berakhir dengan gelak tawa. Ada yang butuh waktu beberapa jam, beberapa hari, beberapa minggu, dan berbulan-bulan. Bahkan ada orang-orang yang menyimpan setiap peristiwa buruk dalam hidupnya selama bertahun tahun. “Tiada maaf bagimu,” demikian ungkapan yang sering kita dengar.

Bagaimana dengan memaafkan secara batin? Ini masalah terbesar dalam hidup. Pikiran negatif atau emosi negatif akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan dan penderitaan dalam kehidupan ini. Hidup menjadi tidak bahagia, penuh dengan tekanan. Hidup diwarnai dengan perasaan curiga, irihati dengan orang lain, kemarahan kepada kondisi-kondisi yang tidak sesuai dengan harapan. Hidup Anda akan terasa panas, penuh dengan duri, penuh dengan masalah.

Satu-satunya cara untuk memaafkan secara batin adalah dengan melatih mengembangkan cinta kasih. Buddha bersabda bahwa kebencian tidak akan berakhir bila dibalas dengan kebencian. Kebencian akan berakhir bila dibalas dengan cinta kasih. Karena itu, setiap orang perlu mengembangkan cinta kasih (metta) kepada semua orang tanpa membeda-bedakan status yang ada, kepada semua makhluk yang ada di alam semesta ini, dan kepada semua kehidupan.

Hampir semua orang mengetahui bahwa hidup harus dilalui dengan cinta kasih, kasili sayang, peduli dengan orang lain, saling membantu, dan sikap baik lamnya. Di kota-kota, semua orang seakan-akan hidup sendiri-sendiri. Semua orang sibuk dengan dirinya sendiri tanpa ada perasaan peduli dengan lingkungan sekitar. Mereka tidak kenal dengan tetangganya. Apalagi di zaman sekarang, kita lebih mudah melihat orang yang sibuk dengan telepon genggamnya daripada orang sekitarnya; termasuk dengan pasangannya.

Cinta kasih harus dilatih. Dan Semakin banyak orang yang tidak melatihnya. Buddha mengajarkan meditasi cinta kasih; mengharapkan orang lain berbahagia, bebas dari segala penderitaan jasmani, bebas dari segala penderitaan batin, semoga semua orang dapat mempertahankan kebahagiaan yang telah diperolehnya. Cinta kasih dilatih untuk diri sendiri, untuk makhluk lain, ditujukan ke sepuluh arah.

Latihan ini tidak bisa hanya dilaku kan sekali atau beberapa kali. Cinta kasih dilatih dan dikembangkan sebanyak mungkin, sesering mungkin, diulang-ulang hingga cinta kasih di dalam batin menjadi kuat. Orang-orang yang memiliki cinta kasih yang kuat akan dapat memaafkan kesalahan orang lain, termasuk musuh-musuhnya, dengan perasaan tanpa beban.

Kalau ada orang yang mengatakan bahwa dia sudah memaafkan kesalahan orang lain, saya akan memintanya untuk memikirkan orang yang dimaksud dan rasakan di dalam dada. Apakah ada perasaan yang tidak menyenangkan atau emosi negatif yang muncul? Kalau masih ada, hanya ada maaf di bibir, tidak sampai didalam bath. Bagaimana menurutAnda? 

Sumber : Bali Post - Minggu Umanis, 5 Oktober 2008 (Dhana Putra).


KUTITIP RINDU UNTUKMU

Senyummu membuat ku bahagia
pesonamu tak bisa ku ungkapkan
Kau tercipta penuh warna
terukir indah di dalam hati
aku mengagumimu , menyayangimu
kau pantas mendapatkannya
hatimu putih tak ternoda
cinta memang begitu,
tak pernah memilih
cinta memang indah
bila kau renungkan selalu

Damai damai dihatiku.....
selalu rindukan dirimu
hanya untukmu seorang
kala berlinang air mata
bukan karena aku sedih
itu ungkapan rasa bahagia dihatiku
berharap mekar selalu di hati
apapun yang terucap terasa indah
apa yang dikenang biarlah abadi
walau sedikit ada yang berbeda
itu biasa , jangan biarkan jadi masalah
karena itu  bumbu cinta kita
ku titipkan rindu selalu untukmu...
selamanya

memang tak ada di dunia yang abadi..
hanya cinta sejati dari  lubuk hati
yang abadi ..selamanya,
kitapun tercipta karena cinta
dua sejoli  dalam kasih sayang
memang begitu adanya
biarlah ia abadi selamanya
kutulis dalam memori cinta.

Hanya untukmu seorang

Kukenang Selamanya

Walau sudah kucoba, hilangkan bayangmu dihatiku
Ternyata  tidaklah  mudah kurasakan, seperti  yang kuharapkan
Aku menyadari perasaanku padamu, bukanlah  sekedar hiasan dalam kata
Telah meresap kedalam sukma, dan tak mudah menghindari
Hanya untukmu  cintaku yang terindah, tak kan pernah sirna
bayangmu  selalu menghampiriku dan mengikutiku..
Jujur saja aku tak mampu, tuk melupakanmu
Meskipun aku tau, diantara kita banyak yang berbeda
Namun kenangan itu, telah terukir dalam jiwaku
Karena sudah pernah terucap kata cinta dan
saling menyayangi selamanya sampai akhir nanti…..
walau tinggal kenangan…biarlah abadi selamanya
cinta oh cinta, selalu saja membuatku gundah
selalu saja membuatku rindu, selalu saja membuatku menanti.

Selasa, 23 April 2013

Guru Sejati


Guru Sejati

Ketika manusia mengalami kebingunan dan beban hidup yang berat, ada dua hal yang mungkin ditempuh;
1. Berusaha mencari jawaban dengan berkonsultasi kepada orang-orang yang dianggap mampu dan
    bijak dalam memberikan solusi pemecahan masalah.
2. Pasrah dengan tidak berbuat apa-apa.

Saran saya bila kita punya masalah carilah guru sejati yang sudah tercerahkan, orang semacam itu akan selalu ada setiap masa . Sesungguhnya yang paling utama adalah menemukan jawaban dari hasil introspeksi diri yang mendalam, pertimbangan yang bebas dari belenggu ikatan duniawi.

Jalan apapun yang kita gunakan dalam setiap memecahkan permasalahan agar selalu didasari niat baik, dengan cara-cara yang baik dan introspeksi diri sendiri dengan jujur  Apapun bentuk halangan, rintangan, cobaan dan ujian yang kita alami, sesungguhnya semua ada jawabannya, tergantung bagaimana kita menemukan dan menyikapinya. Kita harus percaya kepada Kekuasaan Tertinggi Tuhan yang berada di dalam; tanpa ada ikatan . 

Jika setiap orang dengan sungguh-sungguh  melakukan ajaran agama, maka mereka tidak akan pernah bertengkar satu dengan yang lainnya, karena semua agama mengajarkan kebaikan dan cinta kasih. Seharusnya ada satu agama, yaitu Agama Tuhan, cinta kasih, dan pengertian.

Ini berbeda dengan kekuasaan gaib yang sangat terbatas dan tercatat dalam pikiran kita. Jika kita mengetahui kekuasaan gaib tertentu, maka itu saja yang kita miliki. Jika kita mendapatkan kekuatan gaib setelah berlatih pengendalian diri, maka kekuatannya tak dapat dibayangkan dan kita dapat memakai kekuatan yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. Tanpa kebijaksanaan luar biasa ini, kita akan mudah keliru dalam perjalanan rohani. Tanpa seorang Guru yang baik, kita dengan mudah disesatkan. Akibatnya, kita hanya mempelajari sebagian saja dan tidak secara keseluruhan. Banyak agama yang menekankan untuk mempelajari ini dan itu, serta berbagai teknik dan sihir. Tetapi mereka tidak menitikberatkan cara untuk menemukan Sifat Sejati kita.

Hanya saat kita benar-benar tulus maka Tuhan akan membawa kita kepada jalan yang paling sesuai. Tidak ada pertanyaan apakah guru itu baik atau tidak. Yang ada hanya pertanyaan, apakah murid itu baik atau tidak. Selama kita belum siap, selama kita tidak sungguh-sungguh tulus mencari Yang Maha Tinggi, maka kita akan bertemu dengan segala macam tingkat guru, tetapi bukan yang tertinggi. Jadi pertanyaannya ada pada diri Anda, apakah Anda benar-benar mencari Yang Maha Tinggi. Jika tidak, maka Anda hanya akan menemukan kekuatan gaib, atau sedikit keingintahuan saja. Luangkan waktu dan periksalah hati Anda sendiri. Saya yakin bahwa Anda berada di jalan yang benar. Tetapi keyakinan saya tidak dapat menolong Anda jika itu bukan keyakinan Anda. Jika Anda dapat mempercayai saya, maka saya dapat mengatakan kepada Anda 100% dalam nama Tuhan bahwa Anda berada di jalan yang terbaik. Tetapi Anda sendirilah yang harus mempercayai diri sendiri. Yakini intuisi Anda, kebijaksanaan Anda, ketulusan Anda, sehingga Anda akan tahu apakah Anda benar atau tidak. Melalui Buahnya, Maka Mereka Dapat Dikenali

Ada banyak kesulitan yang kita buat sendiri. Jika kita tidak memiliki keyakinan kepada seseorang, maka kita bisa mencari yang lain. Selama kita bahagia, maka tidak masalah. Temukan saja kebahagiaan Anda, jelajahilah semua tempat jika Anda ingin. Saya tidak pernah mengikat siapapun juga. Apapun yang Anda lakukan dan membuat Anda bahagia, maka lakukanlah. 

Tetapi sebelum Anda pergi, Anda harus memastikan ke mana Anda akan pergi dan kapankah Anda pergi ke tempat lain, putuskanlah apakah itu lebih baik dari tempat ini atau tidak. Jika tidak maka Anda hanya akan memboroskan waktu Anda. Anda mungkin hanya duduk di sini dan bersepeda dengan cepat. Tetapi jika Anda hanya pergi ke segala arah, sekalipun Anda pergi dengan pesawat terbang, maka akan sia-sia saja. Karena itu, Anda harus melihat ke mana Anda akan pergi atau memutuskan apakah perlu untuk pergi, apakah perlu untuk mengubah arah atau tidak. Jika kita berjalan atau bersepeda di jalan ini, maka membutuhkan waktu yang lama. Kita mungkin saja menjadi tidak sabar dan kehilangan keyakinan. Tetapi kita harus melihat dan bertanya kepada mereka yang datang dan yang pergi, apakah arahnya tepat. Jika mereka menuju ke arah yang tepat, maka kita tahu bahwa kita berada di jalan yang benar, apakah dengan sepeda, motor, mobil, atau pesawat terbang. Jangan hanya menjelajah atau berlari ke tempat yang lain hanya karena Anda bergerak terlalu lamban, kendaraan Anda yang terlalu lamban. Jalannya tepat. Maka kita terima saja. Karena itu, sebelum Anda menjelajah, Anda seharusnya memeriksa dengan teliti, itu saja. Jika semua orang memiliki pengalaman yang baik dan mendapatkan pencerahan, maka Anda tahu bahwa jalan ini baik, Anda tahu bahwa 

Maha Guru-nya baik. (Tepuk tangan) Itulah satu-satunya cara untuk menilai. Mereka dikenal melalui buahnya. Jika tidak, dengan apa Anda menilainya? Jika Anda tidak bisa meraih buah di pohonnya, mungkin lengan Anda terlalu pendek. Itu bukan berarti pohonnya tidak berbuah. Orang lain memakannya dan Anda bisa melihatnya. Anda tidak bisa memakannya karena Anda tidak dapat meraihnya, dan itu adalah kesalahan Anda. Anda harus berusaha lebih keras atau memanjat pohonnya. Anda tidak boleh menyalahkan pohonnya. Jika setiap orang memakannya dan Anda dapat melihat mereka sedang memakannya, atau melihat buahnya ada di sana akan tetapi Anda tidak dapat memakannya, maka Anda tidak boleh menyalahkan pohonnya. Kecuali jika tidak ada seorang pun yang pernah merasakan buah di pohon itu, dan Anda tidak melihat orang yang memakan buahnya, maka Anda dapat mengatakan bahwa pohonnya tidak berbuah. Tetapi jika Anda melihat bahwa semua orang memakannya, maka Anda harus tahu. Dan misalkan Anda tidak dapat memakannya, maka masalahnya mungkin ada pada diri Anda. 
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Malaysia, 27 Februari 1992 (Asal dalam bahasa Inggris)

Dibutuhkan hati yang tulus agar tetap berada di jalur ini, karena godaan dari luar sangatlah besar. Saya tahu kadang Anda bisa gagal, tetapi Anda dapat bangkit kembali dan memulainya lagi. Anda dapat pergi berbelanja, berbelanja rohani, tetapi Anda kelak akan kembali lagi, karena saya tahu bahwa tidak ada jalan lain yang lebih baik untuk Anda. Saya telah berbelanja ke seluruh dunia. Jika ada jalan lain yang lebih baik bagi Anda, maka saya telah membawanya terlebih dahulu untuk Anda dengan harga yang mahal. Karena saya telah menggunakan uang dan waktu saya untuk berkeliling, mencari metode pencerahan, atau Guru. Saya telah mencari, saya telah berusaha, saya pernah berlatih zazen, saya pernah berlatih zen zen, saya pernah berlatih yoga, dan saya pernah berlatih segala macam hal. Saya juga pernah makan sekali sehari, dan pernah duduk selama berjam-jam dengan mata terbuka supaya tidak jatuh tidur dan melakukan segala macam usaha. Saya pernah mengunjungi semua orang suci, sampai tidak ada lagi orang suci yang bisa dikunjungi. Dan saya pernah mengulang-ulang semua mantra yang pernah Anda bincangkan, yang pernah Anda dapat sebutkan, dan yang pernah Anda dengar. Saya pernah bersujud dengan semuanya sampai lutut saya goyah seperti daun di musim gugur. Dan saya penah menjelajah ke berbagai tempat ziarah untuk mencari berkah dan pencerahan. Saya pernah mempelajari berbagai jalan pembebasan yang terbaik dengan seluruh kekuatan saya. Dan yang metode yang satu ini telah saya pilih dan cocok untuk semua orang; dari anak-anak sampai orang dewasa, dari yang tua sampai yang muda. Tetapi jalan ini bukan untuk semua orang. Meskipun kita terbuka bagi semua orang, akan tetapi tidak semuanya datang. Karena ini bukanlah hal lahiriah. Bukan hanya ajaran-ajaran saya yang menarik orang, bukan hanya penampilan atau kepribadian saya, akan tetapi jiwa yang penuh kerinduanlah yang penting. Guru yang Terhebat ada di Dalam Batin 
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Universitas Harvard, Amerika Serikat, 27 Oktober 1989
(Asal dalam bahasa Inggris)

Sebenarnya, apa yang saya ajarkan kepada Anda adalah metode yang mandiri. Buddha dalam diri Anda sendiri yang akan bangun dan mengajar Anda. Tuhan Anda sendiri yang akan bangun dan mengajar Anda. Tetapi pertama-tama saya harus memperlihatkan Anda bagaimana caranya untuk membangunkan Tuhan atau Buddha yang ada di dalam diri Anda, yang merupakan Guru yang paling luar biasa. Kerajaan Tuhan di dalam atau Buddha di dalam diri Anda adalah Guru yang paling luar biasa, Bukannya saya. Tetapi saya hanya membantu untuk membangunkan-Nya dan memperkenalkan-Nya dengan Anda, menyuruh-Nya bangun dan bekerja dengan benar. Itulah pekerjaan saya. Hubungan Antara Guru Sejati dan Tuhan Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai Berlatih sebelum meninggal; itulah yang terbaik. Sehingga ketika kita meninggal, maka akan seperti berjalan dari satu ruangan ke ruangan berikutnya. Tidak ada masalah! Dan kita dapat berjalan keluar selamanya. Kita dapat memecahkan keseluruhan cangkir dan bersatu dengan keseluruhan lautan, atau kita dapat menjaganya; kita dapat mencari cangkir lainnya agar dapat memuaskan kerinduan seseorang atau membantu orang lain. Seperti seorang Guru, adakalanya sang Guru lahir terus menerus dalam berbagai tubuh, agar dapat membantu umat manusia. Beberapa Guru hanya senang menikmati Surga, menikmati Nirvana dan tidak pernah kembali lagi. Beberapa Guru tidak pernah, sama sekali tidak pernah lahir di Bumi ini, tanpa ada maksud sama sekali untuk melakukannya. Beberapa Guru lahir lagi dan lagi agar dapat membantu anak-anakNya yang menderita, yang memiliki harta benda agung tetapi tidak mengetahui bagaimana menggunakannya; sehingga menjadi sangat miskin, miskin dan sengsara. Orang-orang di India sangat menghargai para Guru. Mereka bahkan lebih memuja Guru daripada Tuhan karena alasan ini. Mereka berkata, "Oh, jika sang Guru dan Tuhan muncul bersamaan saat ini juga, saya hanya akan memuja sang Guru. Saya tidak peduli akan Tuhan." (Guru tertawa.) Hal tersebut merupakan suatu pencurahan cinta dan terima kasih yang besar kepada sang Guru. Sebenarnya, mereka memuja sang Guru karena Tuhan; mereka memuja Tuhan karena sang Guru. Tanpa sang Guru, mereka tidak mengetahui bahwa Tuhan sejati itu ada atau tiada. Ya. Tanpa kuasa Tuhan, sang Guru juga tiada apa-apa, mengertikah? Kita Lebih Agung Daripada Pemahaman Intelektual Kita Jadi kita semuanya berasal dari Tuhan, apakah Guru ataupun bukan Guru. Sang Guru adalah seseorang yang mengetahui Tuhan, dan yang bukan Guru adalah seseorang yang masih belum mengetahui Tuhan, tetapi mereka masih memiliki Tuhan; mereka masih berasal dari sumber yang sama. Saya telah menceritakan kepada kalian kisah tentang cangkir, air lautan dalam cangkir. Jadi pada saat inisiasi, kalian sudah mengetahuinya, jika tombol tersebut ditekan maka akan terbuka, dengan begitu kita dapat sedikit bersentuhan dengan Tuhan, paling tidak untuk sejenak saja. Kemudian kita terus melakukan itu setiap hari, sampai kita sadar sepenuhnya bahwa kita adalah satu dengan Tuhan; tiada pemisah. Anda lihat, terdapat banyak hal yang diketahui oleh para inisiat, tetapi hal itu sulit untuk diungkapkan dalam kata-kata. Saya juga. Jika tidak ada seorangpun yang meminta sesuatu dari saya, saya bahkan tidak akan memikirkan Tuhan. Mengertikah kalian maksud saya? Ia selalu berdiri di sekeliling atau Ia berada di dalam batin saya. Jadi saya bahkan tidak memikirkanNya. Saya tidak membicarakanNya. Saya tidak kehilanganNya. Saya tidak mencariNya lagi. Hanya untuk kepentingan orang lain lah saya membicarakan tentang Tuhan. Saya membicarakan hal-hal ini. Adakalanya sulit bagi saya berbicara tentang Tuhan. Kemungkinan itulah alasannya kenapa saya tidak berkeinginan untuk pergi berceramah atau melakukan sesuatu seperti itu, karena saya cukup puas di manapun saya berada dan apapun yang saya lakukan. Orang-orang yang telah diinisiasi kebanyakan seperti itu. Kebanyakan dari mereka memiliki kepuasan seperti itu, tepat pada saat inisiasi dan berlanjut selamanya. Beberapa dari mereka harus menunggu sekian lama untuk dapat menyadari bahwa mereka telah menemukan harta karun tersebut. Kenapa demikian? Karena terdapat tirai. Pada beberapa orang, tirai itu lebih tebal daripada yang lainnya. Ini karena kita dirintangi oleh begitu banyak pemahaman intelektual dan ilmu pengetahuan yang telah kita kumpulkan selama jangka waktu kehidupan kita; disamping itu kita malahan bangga akan dan melekat padanya. Itulah sebabnya kita telah lupa bahwa kita lebih agung daripada ilmu pengetahuan, lebih agung daripada sertifikat Ph.D, lebih agung daripada gelar yang kita banggakan, seperti Dr. yang demikian dan demikian, atau posisi yang ini dan itu. Kita lebih agung daripada itu, lebih agung daripada raja apapun di Bumi ini. Adakalanya kita bahkan tidak menyadari bahwa kita memiliki keakuan ini dan bahwa kita terjebak dalam keakuan ini yang merupakan perangkap dari Maya. Kita bahkan sama sekali tidak menyadarinya sampai kita berlatih lebih dan lebih. Dan semakin banyak kita berlatih, semakin banyak kita menyadari bahwa kita dirintangi oleh kebiasaan-kebiasaan kita, oleh sekumpulan sampah kita sendiri, ataupun serangkaian pemikiran yang tidak benar. Rahasia Mencapai Keseluruhan Alam Sama halnya juga bahwa setiap hari kita sibuk dengan pekerjaan rutin kita dan kita sibuk dengan pengetahuan duniawi kita dan kita pikir kita mengetahui begitu banyak, sedemikian banyak, dan bahkan kita lupa bahwa kita adalah makhluk agung. Kita mengetahui lebih banyak dari itu. Kita mengetahui di atas segala sesuatu, termasuk segala sesuatu ini. Kuasa teragung, sang kebijaksanaan agung, adalah sedemikian besar seperti itu, sebagai contoh, sedemikian agung, sedemikian menyeluruh, dan kemudian kita menggunakan kebijaksanaan agung itu hanya untuk memahami sedikit pengetahuan duniawi, misalnya, pengetahuan kedokteran atau pengetahuan pengacara atau apapun, dan kemudian kita melekat pada pengetahuan itu. Keseluruhan kebijaksanaan kita hanya dipergunakan untuk memberikan perhatian kepada satu sudut pengetahuan ini saja. Sehingga kita lupa seluruhnya. Mengertikah kalian terhadap apa yang saya maksudkan? Yah itulah. Dan kita pikir bahwa kita telah sedemikian agungnya, kita adalah dokter ini dan Ph.D itu.. Saya tidak bermaksud membicarakan tentang Anda. Saya berkata "kita", yang berarti termasuk diri saya. Maaf! Jadi sekarang kita pikir kita mengetahui sedemikian banyak. Kita cantik. Kita memiliki ini dan sertifikat ini dan itu. Pada kenyataannya, kita kehilangan keseluruhan 99,9999 persen dari kebijaksanaan agung kita hanya untuk memberikan perhatian kepada pengetahuan duniawi yang demikian banyak. Pada akhirnya kita tidak memiliki apapun karena ini hanyalah sementara saja; pengetahuan ini akan berubah. Kita mengetahui begitu banyak definisi kedokteran atau begitu banyak obat-obatan yang telah dibuktikan kadaluarsa dan telah digantikan dengan yang lainnya. Atau kenyataan ilmiah telah sering berubah, ditarik dan digantikan dengan gagasan lainnya, dan kemudian gagasan tersebut juga akan diganti lagi dan lagi, selaras dengan peradaban umat manusia yang melangkah maju ke dalam kesadaran yang lebih tinggi. Dengan demikian, tidaklah menjadi masalah betapa luasnya pengetahuan yang kita peroleh dari dunia ini atau dari daya penelitian otak, kita tidak akan pernah memperoleh seluruhnya, hanyalah setitik kecil di Alam Semesta. Seperti air dalam cangkir yang begitu bangga bahwa dirinya begitu besar dan ia tidak mengetahui bahwa ia sesungguhnya merupakan bagian dari seluruh lautan, tahukah kalian? Ketika air itu dihubungkan dengan keseluruhan lautan, air itu menjadi lautan. Saya pikir kalian mengerti apa yang saya katakan. Anda Adalah Guru bagi Diri Anda Sendiri 

Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, Retret Internasional Tiga Hari di Los Angeles, California, Amerika Serikat, 16-18 Desember 1998 (Asal dalam bahasa Inggris)

T: Dan saat kita memasuki Zaman Keemasan, bukankah itu berarti bahwa akan ada banyak inisiat kita yang akan “bermunculan” ke tingkat lima dan menjadi Guru? Jika demikian, maka saya ingin memohon agar saya dibawa ke tingkat kelima, karena saya telah lelah berada di bawah sini.

G: Anda dapat setinggi apa yang ingin Anda capai. Karena itu, Anda hanya perlu menginginkannya. Semuanya lelah. Tetapi saya kira Anda sudah merupakan seorang guru. Jika Anda menunggu sampai Zaman Keemasan muncul dan menjadi lebih dari seorang guru, maka saya tidak tahu ke mana saya akan pergi. Anda sudah merupakan seorang guru atas diri Anda sendiri bagi takdir Anda sendiri. Anda memiliki semua yang Anda inginkan. Tidak perlu lagi menomori “kelima” atau “keempat.” Itu adalah istilah Buddhis. Kita tidak peduli lagi. Kita harus bahagia, percaya diri, dan positif. Setiap kali Anda kira bahwa Anda berada di tingkat yang rendah, buanglah pikiran itu. Setiap kali Anda merasa tertekan atau terpukul, buanglah pikiran itu! Memang sulit, tetapi itulah cara memeranginya. Itulah caranya agar kita menjadi semakin tinggi. Anda tidak bisa berada di tingkat kelima dan pada saat yang sama Anda masih berpikir bahwa Anda masih rendah, ditekan oleh karma, dan tetap negatif. Saya tidak dapat membantu Anda. Andalah yang memutuskan tingkat apa yang Anda inginkan, bukan saya. Saya tidak dapat memberkahi Anda; Anda memberkahi diri Anda sendiri. Andaikan saya berkata, “Oke, pergilah ke tingkat lima; saya memberkahi Anda.” Tetapi pikiran Anda masih tetap terbiasa dengan pikiran negatif, tertekan, dan pesimistis maka diri Anda tidak dapat menerimanya. Jadi Anda harus melatih pikiran Anda. Katakan kepadanya bahwa Andalah gurunya; katakan kepadanya apa yang harus dipikirkan, dilakukan, dirasakan, dan tingkat apa yang Anda inginkan. Saat Anda dapat melakukan itu, maka Anda pun tahu bahwa Andalah gurunya. Anda sudah seorang guru; hanya saja Anda sedang kesulitan untuk meyakinkan diri sendiri. Anda harus bekerja sama dengan diri Anda sendiri.

 T: Guru, saya hanya ingin memberitahu Anda bahwa dalam bidang kesehatan masyarakat mulai sadar. Saya tidak tahu apakah Anda melihat "The Power of Yoga." yang baru-baru ini diterbitkan majalah Newsweek dan Time itu. Juga, mereka mempelajari mekanisme ekstasi (the physiology of ecstasy) dan pengalaman rohani.

G: Sudah waktunya!

T: Jadi itu telah menjadi berita utama, Anda mungkin telah melihatnya.

G: Mereka menemui kesulitan, tetapi mereka sepertinya mengakui secara tidak langsung bahwa Tuhan itu ada.

T: Dalam artikel itu ada hal yang lucu karena mereka mengatakan bahwa kundalini yoga adalah yoga yang paling mudah dan hatha yoga adalah yang paling sulit.

G: Semuanya ini adalah latihan, kita harus lebih daripada itu. Sebenarnya, ketika Anda berlatih Metode Quan Yin, kadang Anda juga dapat merasakan bahwa kundalini Anda bangkit. Itu lebih alami daripada memulainya dari bawah sekali. Kita mulai dari atas, dan segalanya harus naik ke atas. Itu lebih baik daripada memulainya dari bawah, dan naik. Jika Anda kebetulan memiliki bagian bawah yang lebih besar, maka itu dapat memakan waktu yang lama! (Tertawa)

T: Tetapi itu telah menjadi sebuah masalah, karena begitu banyak orang yang mengikutinya secara buta, dan kemudian mendapat masalah. Mereka datang ke dokter karena berbagai macam gejala dan masalah. Jadi dibutuhkan pengaturan yang menyeluruh untuk memastikan bahwa tidak ada efek negatif bagi mereka yang berlatih. Mereka berlatih sendiri karena mereka mendengar tentang semuanya, dan mereka melakukan apapun yang mereka ingin lakukan.

G: Saya tahu. Anda semua beruntung. Berapa banyak orang telah menjadi "gila" karena salah dalam berlatih rohani? Saya telah mengatakannya kepada Anda beberapa kali: Janganlah melakukan apapun, atau pergi dan carilah seorang Guru Sejati untuk mempelajarinya dengan benar, seorang yang dapat membantu Anda dan mendukung Anda sepanjang jalan yang dilewati, dari sini ke Surga. Jika tidak, Anda akan tersesat di dalam alam "kekosongan" atau kehampaan. Kekosongan itu besar dan alam semesta maha luas. Ke mana Anda akan pergi tanpa seorang Pemandu? Dan tentu saja, Anda akan terikat saat bertemu dengan beberapa makhluk astral atau sebuah lubang hitam. Anda dapat hilang selamanya, dan itu akan mengerikan! Sebaiknya jangan bermain-main dengan alam semesta, khususnya kekuatan rohani. Jika Anda bermain-main dengan kekuatan bom atom, itu sudah cukup menakutkan. Tetapi walaupun begitu, Anda masih dapat menanganinya, itu masih bersifat fisik. Tetapi sesuatu yang tak terlihat atau tak dikenal, jika Anda mengutak-atiknya: Ya Tuhan, saya bahkan tidak dapat mulai untuk memikirkannya! 

T: Dalam artikel tentang ekstasi, yang juga menjadi masalah dimana orang-orang mendapatkan penglihatan sekilas, dan mereka kemudian menjadi frustasi karena mereka tidak mendapat panduan setelah itu.

G: Ya, itu benar. Yah, mereka harus mencari. Sekarang ini, jika Anda tidak menemukan seorang Guru, itu adalah kesalahan Anda sendiri. Ada email dan situs web; ada apapun, di manapun. Maha Guru berada di mana-mana, di manapun. Kapanpun saya menyalakan komputer, Saya menatap langsung pada diri saya. "Siapakah itu? Ya Tuhanku!" (Guru dan semua orang tertawa) Sangatlah mudah untuk bertanya sekarang ini. Tetapi saya tidak tahu. Mungkin tidak mudah bagi orang biasa untuk mengerti siapa adalah siapa. Dan mereka tidak tahu siapa yang harus dipercayai; jadi mereka hanya mengikuti angin saja. Kasihan. Itulah sebabnya Anda di sana. Anda ada di manapun; Anda berada dimana-mana. Anda dapat mengatakan kepada semua orang apa adalah apa, dan siapa adalah siapa. Anda adalah ribuan tangan dari Bodhisattva Quan Yin dan ribuan mata dari Bodhisattva Quan Yin. Anda ada di mana-mana. Anda melakukan berbagai hal, Anda berbicara dan Anda berjalan. Itulah sebabnya mengapa saya menyuruh Anda untuk berjalan seperti seorang Buddha. Jika Anda tidak dapat berjalan seperti itu setiap menit setiap harinya, setidaknya berjalan seperti seorang Buddha pada saat berada di Center. Di sini kita hanya memiliki para Buddha, dan tidak ada yang lain. Maka jadilah salah satu di antaranya. Jika tidak, Anda akan terpinggirkan dalam hutan Kebuddhaan di sini. 

T: Jadi satu-satunya yang mencegah kita menjadi Hakikat Kebuddhaan kita adalah mempercayai bahwa kita bukanlah Buddha?

G: Ya, itulah satu-satunya!

T: Dan sesederhana itu?

G: Ya, benar. Tetapi tidak semudah itu, karena pikiran Anda membuatnya menjadi sangat rumit. Anda membuat Buddha atau Tuhan menjadi sesuatu yang sangat jauh, sesuatu yang tak dapat disentuh, sesuatu yang tak dapat didekati. Dan seperti yang Anda pikirkan, seperti itulah Anda jadinya. Jika seekor ikan tidak tahu di mana samudra berada, sementara ia sedang berenang di dalamnya, maka tidak ada seorangpun yang dapat menolongnya. Jika ia tidak tahu di manakah samudra itu, di mana ia sekarang berenang, maka ia tidak akan pernah tahu di tempat manapun yang lain, tak peduli seberapa jauh ia pergi. Itu sama seperti apa yang telah saya katakan kepada Anda: Tidak ada gunanya pergi ke Himalaya. Anda harus tinggal di sini, dan bekerja dengan Himalaya Anda sendiri. (Guru menunjuk pada mata kebijaksanaan) Tetaplah tinggal di manapun Anda berada; Anda harus mengetahui Tuhan tepat di situ. Karena Ia berada di manapun. Saya terus mengatakan kepada Anda bahwa Tuhan berada di mana-mana dan Maha Kuasa. Apakah itu hanyalah sebuah lelucon? Dan "Kerajaan Tuhan ada di dalam dirimu." Apakah itu sebuah lelucon, atau apakah Yesus berbohong? Atau, "Buddha ada di dalam dirimu." Apakah Buddha membuat sebuah lelucon tentang kepercayaan? Tidak! Mereka semua mengatakan Kebenaran. Jadi Anda hanya harus mengingatkan diri Anda setiap hari, "Saya seorang Buddha." Dan jika Anda tidak tahu bahwa Anda adalah Buddha, maka lakukan sesuatu seperti Sang Buddha. Misalnya, membantu orang lain untuk mendapat pencerahan. Semakin Anda membantu orang dalam berbagai cara, semakin tercerahkan Anda jadinya dan semakin Anda sadar, "Ya, saya memiliki kekuatan ini." Sekali Anda berbicara dengan orang lain, Hakikat Kebuddhaan dalam diri Anda akan keluar dan berbicara kepada mereka. Anda akan terkejut, "Ya Tuhan, dapatkah saya berbicara seperti ini sebelumnya? Lihat siapa yang berbicara! (Tertawa) Saya tidak pernah tahu bagaimana berbicara seperti ini sebelumnya." Semakin Anda menggunakan kekuatan Buddha di dalam diri Anda, maka secara alami Anda akan berharap dengan tulus agar orang lain juga tercerahkan. Anda tidak akan menuntut, memaksa, atau mengancam mereka, tetapi secara alami. Semakin hal itu keluar, semakin Anda sadar, "Saya benar-benar memiliki kekuatan ini! Jika tidak, dari mana lagi asalnya? Bagaimana saya dapat berbicara seperti ini?" Sekali Anda mengenali kepandaian bicara dan kekuatan meyakinkan Anda, maka Anda akan meyakinkan diri sendiri juga. Yah, terima kasih, saya menjadi seorang Buddha. Itulah yang dimaksudkan. Karena jika Anda tidak membutuhkan saya, maka saya mungkin akan menaruh Buddha saya dan pergi bermain bola. (Tertawa) Meninggalnya Seorang Guru Sejati Kutipan Ceramah Maha Guru Ching Hai Kuala Lumpur, Malaysia, 4 Juni 1993 (Asal dalam bahasa Inggris) 

Tanya : Guru, Anda mengatakan bahwa hanya Guru Hidup yang dapat membimbing murid-muridNya, jadi pertanyaan saya adalah apakah yang akan terjadi pada murid-murid Guru apabila Guru meninggal dunia? 

Guru : Saya tidak pernah "meninggal" karena saya tidak pernah "lahir". Hanya peralatan fisik saya yang binasa, seperti halnya mobil Anda setelah dua puluh tahun. Kita senantiasa tersambungkan satu sama lainnya secara rohani. Kita bukan dalam bentuk jasmani. Anda dan saya bukanlah dalam bentuk jasmani, oleh sebab itu, setelah Anda meninggalkan sang tubuh, tubuh Anda masih ada di sana, tapi tubuh ini tidak dapat berfungsi lagi. Jadi, Anda harus dapat memahami konsep dasar ini. Kita bukanlah sang tubuh ini saja. Saya kebenaran meminjam sang tubuh ini untuk menghubungkan Anda dengan Kekuatan rohani. Begitu kita sudah tersambungkan, kita tidak akan pernah terpisah lagi, dan meskipun sang tubuh saya meninggal dunia, Anda akan tetap tersambungkan. Itu penting untuk dipahami.