Sabtu, 28 April 2012

Menjalin hubungan tetap harmonis

Hubungan suami istri akan selalu bergolak sepanjang masa, karena disinilah dinamika kehidupan keluarga yang sesungguhnya, . Tak jarang hubungan belum satu bulan sudah berantakan karena tidak bisa memahami karakter masing-masing pasangan. Oleh karena itu memahami latar belakang pasangan, pendidikan, dan karakternya penting sekali. Karena sesungguhnya ketika kita sudah memutuskan untuk menikah maka sebagaian ego kita harus dipangkas dan diisi oleh kepentingan dan kemauan pasangan kita. Kita bukan lagi pribadi utuh yang dapat berbuat sepeti masih bujangan; biasanya kalau mau pergi nyelonong saja sekarang harus pamitan, biasanya kita telat pulang karena pekerjaan menumpuk tidak masalah sekarang harus menyampaikan atau berkabar agar tidak cemas yang menunggu, biasanya bebas lirik kiri kanan yang berkenan dihati sekarang harus setia dengan pasangan. Kita harus mampu melengkapai kekurangan dan memanfaatkan kelebihannya untuk kepentingan bersama. Kalau kita sudah terbiasa kompak dan saling melengkapi maka godaan diluar rumah jarang terjadi, karena masing masing sudah mengerti status dan kewajbannya. Dan yang paling penting adalah selalu saling isi mengisi, toleransi dan komunikasikan  apapun yang masih menjadi ganjalan atau perbedaan pendapat. Konsep rwa binedha artinya dua insan menjadi satu...butuh waktu untuk menyelaraskannya, asal bisa mengurangi ego, sabar dalam mengatasi masalah.......maka semuanya akan berlalu.
Wujudkan suasana hati kita agar selalu damai, ceria,optimis dan tegar, sebab suasana hati akan sangat berpengaruh kepada pasangan kita. Apalagi kalau sudah mempunya anak, maka akan berpengaruhi pula suasana hati kita ke keluarga dan  anak-anak.
Oleh karena itu suami sebagai kepala rumah tangga, sebagai penyangga tegaknya keutuhan rumah tangga  haruslah mampu menjadi suri tauladan. Apa yang kita inginkan pada pasangan kita begitulah yang seharusnya kita laksankan. Orang lebih mudah meniru perbuatan dengan melihat dibanding  dari mendengar.
  • Kunci utama adalah kesabaran, saling pengertian, ketulusan dan ikhlas
    • sabar; adalah salah satu sifat manusia yang paling susah dilaksanakan, sepanjang hidup kita selalu saja ada masalah yang akan menguji kesabaran kita.
    • Ketika ada yang menghina tentu kita akan marah demi martabat dan harga diri katanya,
    • Kalau ditipu kita akan menjadi jengkel, kesal dan emosi, karena merasa orang yang dipercaya kok tega membohongi kita, 
    • Apalagi kalau kita difitnah pasti menjadi uring-uringan, siapa sih yang senang dijelek-jelekin dibelakang kita, rasanya sudah berbuat baik kenapa masih saja ada orang yang memfitnah kita?
    • Saat kita punya keinginan lantas ditolak, tentu akan menjadi kecewa, marah dan benci karena kita merasa sudah mempertimbangkan baik baik cara kita meminta,, apa sih maunya dia begitu kita ngomel seperti orang gila, dan sterusnya. 
    • Begitulah suasana hati kita ketika apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataannya. Kenapa merasa tidak senang kalau ada yang menilai kita jelek, karena belum menyadari hakekat hidup kita yang sesungguhnya lahir ke dunia ini. Kalau saja kita sudah mampu mengendalikan panca indria kita dari dualitas sifat yang saling bertentangan, maka pastilah tidak aka ada rasa sesal setiap mengalami perilaku negatip. Ibarat kita memakai kaca mata, kalau kita pakai kaca mata hitam maka semua yang kita lihat akan menjadi gelap, hitam dan tidak jelas, sebaliknya kalau kita pakai kaca mata bening dan bersih maka semua akan dipandang obyektip apa adanya. Itu artinya penilaian sesorang terhadap orang lain sesungguhnya cerminan pribadi si penilai itu sendiri. Jangan takut dikatakan sombong kalau yang ngomong lebih sombong dari kita, jangan malu dikatakan pelit kalau yang ngomong ratunya pelit. Karena cerminan hati seseorang dapat dilihat dari tingkah laku dan kebiasaan orang itu sendir di dalam menyelesaikan masalah. Manusia yang sudah kehilangan kesabaran akan menyelesaikan masalah dengan mulut dan otot bukan dengan hati (lambang kebajikan). Kehilangan kendali akibat kurang sabar, cendrung dalam menyelesaikan komplik akan saling serang dan saling menyakiti. Oleh karena itu bersabarlah, kata orang tua kita sabar itu subur.
    • saling pengertian,  kita harus sadari kalau manusia tidak ada yang sempurna, oleh karena itu kita harus saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Kita ditakdirkan hidup dengan karakter yang berbeda beda  dan banyak kekurangan, oleh karena itu jadikanlah perbedaan dan kekurangan itu sebagai bahan introspeksi diri. Jangan hanya bisa menuntut hak tetapi tidak bisa melaksanakan kewajiban. Jangan meminta seuatu yang kita sendiri tidak mampu untuk memberikannya. Introspeksi diri secara terus menerus terhadap kekurangan kita sebelum menilai orang lain, jauh lebih baik dibanding kita sibuk menilai orang lain. Sering kita lupa ketika senang melontarkan kritikan kepada orang lain padahal  kita sendiri biasa melakukannya. Kesempurnaan itu hanya milik Tuhan, kita umatnya harus belajar memahami kekurangan kita dan berusaha memperkecil kekurangan kita dengan selalu berbuat kebajikan. Dengan menyadari potensi diri dan kelemahan kita maka kita akan lebih bijak bergaul dan bermasyarakat, tanpa perlu menyakiti sesama.

  • Tulus

    • tulus; artinya menampilkan citra diri apa adanya, tidak dibuat-buat dan tidak berpura pura. Di dunia ini banyak kita lihat ibarat pemain sinetron yang sanngat pintar membawakan berbagai macam peran, kenyataannya dalam kehidupan sehari harinya sangat jauh berbeda . Lihat saja berita di koran maupun televisi, orang berbuat jahat tidak lagi punya rasa malu dan sesal, pencuri,perampok atau koruptor masih bisa tersenyum saat diwawancarai awak media. Antara pikiran, perkataan dan perbuatan haruslah seia-sekata, agar prilaku kita dapat mencerminkan kejujuran, kebijaksanaan dan apa adanya. Orang yang pribadinya tulus dapat dilihat dari penampilannya yang penyabar, welas asih, suka menolong tanpa pamrih dan tidak pernah membedakan status.

  • Ikhlas

    • ikhlas; kuncinya adalah hidup sederhana, jangan banyak mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin dipenuhi. Utamakan kebutuhan dibanding keinginan. Selalu bersyukur dengan apa yang sudah kita raih. Perjuangan, kerja keras, pantang menyerak itu penting dalam mencapai keinginan untuk sukses, namun apapun hasilnya harus diterima dengan lapang dada. Doa dan restu kata orang, manusia berdoa dan berusaha Tuhanlah pemberi restunya. Tuhan memiliki kasih sayang yang berkelimpahan, oleh karena itu nikmatilah hidup ini dengan damai. Hidup sederhana adalah benteng utama supaya kita tidak terbelenggu oleh banyak keinginan. Keinginan adalah proses kerja pikiran yang diterjemahkan oleh otak kepada panca indra kita yang kemudian akan mengendalikan prilaku kita. Usahakan agar apa yang dinginkan selalu dengan niat baik, sedangkan kemampuan dan hasilnya sering tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hukum alam selalu bekerja dengan benar, berhasil atau gagal, kaya atau miskin, baik dan buruk, sifat itu akan selalu saling melengkapi, dan semua akan mengalaminya, sadarilah.
  • Biasakan agar setiap hari saat bangun tidur diawali dengan berdoa, memohon petunjuk Tuhan agar selalu dibimbing kejalan yang benar, kemudian buat suasana ceria dan gembira. Sebelum berangkat kerja sambil minum kopi atau saran pagi bersama keluarga. Ciptakan selalu suasana gembira dengan senyum dan tertawa, lalu berangkat kerja dengan rasa optimis. Sore hari ketika kita berkumpul kembali usahakan selalu ada dialog/komunikasi antara anggota keluarga terhadap hal-hal yang menarik dan yang menjengkelkan. Pecahkan masalah dengan bijaksana, karena setiap saat kita selalu dihadapkan dengan masalah, yang paling penting disini adalah bagaimana cara menyelesaikan masalahnya.( bersambung)