Rabu, 11 Juni 2014

Dalam Gelapnya Malam

Dalam gelapnya malam..segelap hatiku yang sedang gundah
Kucoba mencari seberkas cahaya tuk dapat menerangi kegelapan hatiku
Tak mudah menemukan benda dalam kegelapan
Apalagi lingkungan terasa asing bagiku
Bimbang, ragu,was-was , gelisah dan ada rasa khawatir
Benar benar suasana hati terasa beku dan mencekam
Dalam puncak ketakutan dan keresahan
Aku sadar aku tidak boleh bimbang dan ragu
Bukankan aku punya pelita di hatiku
Lalu kusadari saat panca indria tidak berfungsi
masih punya mata hati dan indra keenam
Lalu kucoba mengatupkan kelopak mata
Kuhembuskan napas secara halus dan perlahan
aku tersenyum, santai dan pasrah
kutarik napas dengan halus. detak jantungku semakin lembut
Kutangkap bayangan lakon silih berganti
Kuikuti gerak dan iramanya
Lalu kurasakan cahaya redup dan nyanyian sunyi
Ada rasa haru meledak mengguncang dada
kemudian ada rasa damai, nyaman, dan indah
Kurasakan lakon kehidupanku yang sedang kumainkan
Aku tersenyum , mengerti dan tersipu malu
Aku hanya bercanda dengan bayanganku sendiri
belum mampu kumainkan peranku dengan baik
Aku harus belajar,,,belajar dan belajar lagi…………



Jangan Berhenti Berbuat Baik

Jangan Berhenti Berbuat Baik
Oleh : Dhana Putra
TEPAT pada purnama pada November 2008 ini, bulan Kathina telah berakhir. Banyak orang yang merasa sudah bukan waktu yang tepat untuk berbuat baik. Mereka merasa sudah cukup banyak berbuat baik, sudah pergi ke sejumlah vihara yang mengadakan perayaan Kathina, dan beberapa alasan lainnya.
Buddha mengajarkan dan mendorong para pengikuti untuk berbuat baik. Urusan berbuat baik atau berbuat buruk, sepenuh ada di tangan setiap orang. Setiap orang harus memutuskan apakah dirinya akan melakukan perbuatan baik atau perbuatan buruk dan harus siap menerima buah dan perbuatan yang telah dilakukan.

Berbuat baik bukan masalah yang mudah dalam kehidupan ini. Ada kalanya kita berniat untuk melakukan perbuatan baik, namun kesempatan tersebut tidak ada. Kita bisa mewujudkan niat baik tersebut.

Pada suatu hari, muncul ide untuk berbuat baik kepada para pengemis jalanan yang biasa ada dilampu merah. Saya mempersiapkan satu kantong uang logam. Pengemis atau pengamen yang meminta uang di sisi kanan saya — jendela dekat pengemudi — akan mendapat sekepig uang logam. Saya menempuh perjalanan lebih dari 100km, melewatibeberapa lampu merah, ikut antre di tengah kemacetan lalu lintas.

Tahukah Anda, berapa banyak pengemis yang bisa saya berikan uang logam? Di atas kertas, berdasarkan perhitungan secara logika, mungkin lebih dari 10 pengemis yang bisa saya berikan uang logam. Namun hasil yang sesungguhnya adalah “nol besar”.
Hari itu, tidak ada pengemis jalanan dan pengamen yang berdiri di samping jendela tempat saya mengemudi kendaraan. Mereka ada di tengah kepadatan lalu lintas. Namun ada saja yang menjadi penyebab sehingga mereka tidak pernah sampai di jendela samping pengemudi, tempat saya duduk. Sejak saat itu saya menarik sebuah kesimpulan bahwa tidak mudah berbuat baik.

Banyak perbuatan baik yang bisa dilakukan dalam kehidupan ini. Walaupun bulan Kathina telah berakhir, kita masih bisa berbuat baik dengan berdana. Masih banyak ladang untuk menanam kebajikan dengan berdana. Bila punya uang, berikan uang; punya tenaga, berikan tenaga. Dengan demikian kita terus berbuat baik, berlatih diri untuk melepas, mengurangi kemelekatan.

Menjalankan sila dalam kehidupan sehari-hari juga berarti melakukan perbuatan baik. Menjalankan sila sebaik mungkin berarti berbuat baik untuk diri sendiri dan untuk orang lain karena kita tidak merugikan orang lain dan makhluk lain. Kita berusaha untuk tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak berbohong, dan tidak mabuk-mabukan. Latihan sila berarti berusaha menjaga seluruh perbuatan; baik pikiran, ucapan, maupun perbuatan melalui jasmani.

Menambah pengetahuan Dhamma. Secara rutin, seminggu sekali kita ke vihara untuk mendengarkan dhamma atau diskusi dhamma. Ini juga disebut melakukan perbuatan baik, salah satu berkah utama dalam kehidupan ini. Mendengarkan dhamma akan membuat pengetahuan, pengertian, dan wawasan kita tentang ajaran Buddha akan bertambah banyak dan benar. Dengan pengertian yang benar dan wawasan yang luas, seharusnya semakin banyak praktik dhamma yang bisa dilakukan, semakin banyak perbuatan baik yang bisa dilakukan.

Bermeditasi merupakan latihan untuk bathin, terutama untuk pikiran. Sila yang baik akan mendukung proses latihan yang lebih baik. Hasil meditasi juga akan membuat kita berpikir lebih positif sehingga cenderung untuk berbuat baik. Meditasi akan mengikis pikiran negatif sehingga menjadi lemah. Jika kita berpikir yang baik, maka kita akan berucap yang baik dan juga berbuat baik melalui badan jasmani.

Masih banyak perbuatan baik yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Coba Anda lakukan sebaik mungkin. Kondisikan hidup agar memiliki kesempatan untuk berbuat baik. Sekecil apapun perbuatan baik yang Anda lakukan, jangan diremehkan. Suatu hari nanti, perbuatan baik tersebut pasti akan mendatangkan hasilnya.
Jangan berhenti dan jangan pernah berhenti berbuat baik. Sebaliknya, terus tingkatkan point perbuatan baik yang Anda miliki

.Mimbar Agama, Minggu Pon, 16 November 2008 

Makna Perayaan Tahun Baru

Pergantian waktu, perubahan lingkungan terus berlangsung dari tahun ke tahun, tetapi alam tampaknya tidak menggubris proses perubahan dan perpindahan tersebut. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan dan tahun terus berputar, alam seakan tidak tahu & tidak mau tahu. Manusia yang terkadang berubah-ubah dalam merespon pergantian tahun. Ada yang penuh sujud syukur ketika memasuki detik-detik pergantian tahun, ada yang penuh dengan sorak sorai & pesta, ada pula yang terlelap dalam buaian kenikmatan semu mumpung malam tahun baru. Di pihak lain, begitu banyak orang yang duduk dalam keheningan untuk melihat dengan jernih seraya mengharap bimbingan Yang Maha Kuasa dalam memasuki tahun depan. Fenomena yang terjadi, ketika memasuki perpindahan tahun, terompet bersiap untuk ditiup dengan sorak-sorai dan gemuruh. Selang beberapa jam kemudian, sampah-sampah hasil pesta malam tahun baru yang berserakan tampak di belantara lapangan dan jalan-jalan. Bukankah ini menunjukkan bahwa peristiwa pergantian tahun hanya merupakan fenomena sesaat yang memberikan kenikmatan dalam hitungan menit. Itulah sebabnya orang secara tidak sadar telah menghamburkan sekian banyak uang untuk menikmati perpindahan tahun tersebut. Bukan Tahun Barunya yang penting, tetapi bagaimana setiap manusia mulai menata ulang sikap mentalnya untuk memasuki tahun baru.Tahun Baru berarti memiliki cara pandang yang baru dan suci dalam upaya dan usaha memperoleh sesuatu yang baru. Tahun Baru juga berarti mengasah kompetensi diri dengan metode yang baru untuk meraih jenjang karier yang baru. Jangan sampai seperti seorang pembelah kayu yang terus menerus menyia-nyiakan waktu dan tenaganya untuk membelah kayu dengan kapak tumpul, karena tidak punya cukup waktu untuk berhenti dan mengasah kapak itu. Tahun Baru bermakna menemukan Jati Diri Yang Sesungguhnya Tentang Makna Kehidupan Dan Arti Hidup Sehingga Hidup Ini Dapat Memberi Manfaat Bagi Semua. Kita harus mampu mengembangkan diri untuk mencapai kesadaran tentang hakekat hidup di dunia ini. Waktu yang tersisa sampai ajal kita tiba jangan disia-siakan dengan kegiatan yang tak punya arti. Karena setiap tahun berjalan berarti sisa umur hidup kita semakin berkurang. Oleh karena itu kita harus selalu introspeksi diri, agar kedepannya nanti kehidupan kita lebih baik, lebih berarti dan punya makna. Salulah dimulai dari diri kita sendiri, sebelum mengoreksi orang lain. 

Maaf Lahir dan Bathin

HIDUP tidak selamanya berjalan dengan mulus, lancar, tanpa hambatan. Dalam hidup selalu ada riak dan gelombang, naik dan turun, senang dan susah. Salah satu penyebabnya, tidak ada orang yang dapat menjalani hidup ini secara mandiri. Setiap orang — sadar atau tidak, langsung atau tidak — tergantung dengan orang lain.

Dalam hubungan dengan orang lain inilah banyak ketidaknyamaan yang terjadi. Perbuatan kita — terutama dari ucapan dan badan — belum tentu menyenangkan semua orang. Demikian pula sebaliknya, tidak semua tindakan dan ucapan orang lain menyenangkan hati kita. Kondisi inilah yang menimbulkan perasaan tidak menyenangkan kesal, kecewa, marah, benci, iri, dendam, dan segala pikiran negatif lainnya.

Setahun sekali, di hari yang penuh kemenangan, kawan-kawan muslim saling mengucapkan “maaf lahir dan batin” atas kesalahan yang sudah diperbuat. Tindakan ini seharusnya bukan oleh Semua orang dalam kehidupan ini, bukan hanya di hari tertentu namun — kalau bisa — dilakukan setiap hari. Setiap hari kita memaafkan kesalahan orang lain, baik secara fisik maupun secara batin.

Memaafkan kesalahan orang secara lahir sangat mudah dilakukan oleh anak-anak. Lihatlah anak-anak kita. Mereka ribut, bertengkar, memperebutkan mainan, dan sebagainya. Semuanya berjalan hanya beberapa menit atau jam. Sesaat kemudian, kita melihat perubahan yang terjadi. Mereka bisa akur, bermain bersama, bercanda, tertawa lepas tanpa beban.

Bagi orang dewasa, waktu yang dibu tuhkan lebih beragam. Ada yang butuh waktu beberapa menit, sebuah pertengkaran akan berakhir dengan gelak tawa. Ada yang butuh waktu beberapa jam, beberapa hari, beberapa minggu, dan berbulan-bulan. Bahkan ada orang-orang yang menyimpan setiap peristiwa buruk dalam hidupnya selama bertahun tahun. “Tiada maaf bagimu,” demikian ungkapan yang sering kita dengar.

Bagaimana dengan memaafkan secara batin? Ini masalah terbesar dalam hidup. Pikiran negatif atau emosi negatif akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan dan penderitaan dalam kehidupan ini. Hidup menjadi tidak bahagia, penuh dengan tekanan. Hidup diwarnai dengan perasaan curiga, irihati dengan orang lain, kemarahan kepada kondisi-kondisi yang tidak sesuai dengan harapan. Hidup Anda akan terasa panas, penuh dengan duri, penuh dengan masalah.

Satu-satunya cara untuk memaafkan secara batin adalah dengan melatih mengembangkan cinta kasih. Buddha bersabda bahwa kebencian tidak akan berakhir bila dibalas dengan kebencian. Kebencian akan berakhir bila dibalas dengan cinta kasih. Karena itu, setiap orang perlu mengembangkan cinta kasih (metta) kepada semua orang tanpa membeda-bedakan status yang ada, kepada semua makhluk yang ada di alam semesta ini, dan kepada semua kehidupan.

Hampir semua orang mengetahui bahwa hidup harus dilalui dengan cinta kasih, kasili sayang, peduli dengan orang lain, saling membantu, dan sikap baik lamnya. Di kota-kota, semua orang seakan-akan hidup sendiri-sendiri. Semua orang sibuk dengan dirinya sendiri tanpa ada perasaan peduli dengan lingkungan sekitar. Mereka tidak kenal dengan tetangganya. Apalagi di zaman sekarang, kita lebih mudah melihat orang yang sibuk dengan telepon genggamnya daripada orang sekitarnya; termasuk dengan pasangannya.

Cinta kasih harus dilatih. Dan Semakin banyak orang yang tidak melatihnya. Buddha mengajarkan meditasi cinta kasih; mengharapkan orang lain berbahagia, bebas dari segala penderitaan jasmani, bebas dari segala penderitaan batin, semoga semua orang dapat mempertahankan kebahagiaan yang telah diperolehnya. Cinta kasih dilatih untuk diri sendiri, untuk makhluk lain, ditujukan ke sepuluh arah.

Latihan ini tidak bisa hanya dilaku kan sekali atau beberapa kali. Cinta kasih dilatih dan dikembangkan sebanyak mungkin, sesering mungkin, diulang-ulang hingga cinta kasih di dalam batin menjadi kuat. Orang-orang yang memiliki cinta kasih yang kuat akan dapat memaafkan kesalahan orang lain, termasuk musuh-musuhnya, dengan perasaan tanpa beban.

Kalau ada orang yang mengatakan bahwa dia sudah memaafkan kesalahan orang lain, saya akan memintanya untuk memikirkan orang yang dimaksud dan rasakan di dalam dada. Apakah ada perasaan yang tidak menyenangkan atau emosi negatif yang muncul? Kalau masih ada, hanya ada maaf di bibir, tidak sampai didalam bath. Bagaimana menurutAnda? 

Sumber : Bali Post - Minggu Umanis, 5 Oktober 2008 (Dhana Putra).


KUTITIP RINDU UNTUKMU

Senyummu membuat ku bahagia
pesonamu tak bisa ku ungkapkan
Kau tercipta penuh warna
terukir indah di dalam hati
aku mengagumimu , menyayangimu
kau pantas mendapatkannya
hatimu putih tak ternoda
cinta memang begitu,
tak pernah memilih
cinta memang indah
bila kau renungkan selalu

Damai damai dihatiku.....
selalu rindukan dirimu
hanya untukmu seorang
kala berlinang air mata
bukan karena aku sedih
itu ungkapan rasa bahagia dihatiku
berharap mekar selalu di hati
apapun yang terucap terasa indah
apa yang dikenang biarlah abadi
walau sedikit ada yang berbeda
itu biasa , jangan biarkan jadi masalah
karena itu  bumbu cinta kita
ku titipkan rindu selalu untukmu...
selamanya

memang tak ada di dunia yang abadi..
hanya cinta sejati dari  lubuk hati
yang abadi ..selamanya,
kitapun tercipta karena cinta
dua sejoli  dalam kasih sayang
memang begitu adanya
biarlah ia abadi selamanya
kutulis dalam memori cinta.

Hanya untukmu seorang

Kukenang Selamanya

Walau sudah kucoba, hilangkan bayangmu dihatiku
Ternyata  tidaklah  mudah kurasakan, seperti  yang kuharapkan
Aku menyadari perasaanku padamu, bukanlah  sekedar hiasan dalam kata
Telah meresap kedalam sukma, dan tak mudah menghindari
Hanya untukmu  cintaku yang terindah, tak kan pernah sirna
bayangmu  selalu menghampiriku dan mengikutiku..
Jujur saja aku tak mampu, tuk melupakanmu
Meskipun aku tau, diantara kita banyak yang berbeda
Namun kenangan itu, telah terukir dalam jiwaku
Karena sudah pernah terucap kata cinta dan
saling menyayangi selamanya sampai akhir nanti…..
walau tinggal kenangan…biarlah abadi selamanya
cinta oh cinta, selalu saja membuatku gundah
selalu saja membuatku rindu, selalu saja membuatku menanti.