Rabu, 11 Juni 2014

Jangan Berhenti Berbuat Baik

Jangan Berhenti Berbuat Baik
Oleh : Dhana Putra
TEPAT pada purnama pada November 2008 ini, bulan Kathina telah berakhir. Banyak orang yang merasa sudah bukan waktu yang tepat untuk berbuat baik. Mereka merasa sudah cukup banyak berbuat baik, sudah pergi ke sejumlah vihara yang mengadakan perayaan Kathina, dan beberapa alasan lainnya.
Buddha mengajarkan dan mendorong para pengikuti untuk berbuat baik. Urusan berbuat baik atau berbuat buruk, sepenuh ada di tangan setiap orang. Setiap orang harus memutuskan apakah dirinya akan melakukan perbuatan baik atau perbuatan buruk dan harus siap menerima buah dan perbuatan yang telah dilakukan.

Berbuat baik bukan masalah yang mudah dalam kehidupan ini. Ada kalanya kita berniat untuk melakukan perbuatan baik, namun kesempatan tersebut tidak ada. Kita bisa mewujudkan niat baik tersebut.

Pada suatu hari, muncul ide untuk berbuat baik kepada para pengemis jalanan yang biasa ada dilampu merah. Saya mempersiapkan satu kantong uang logam. Pengemis atau pengamen yang meminta uang di sisi kanan saya — jendela dekat pengemudi — akan mendapat sekepig uang logam. Saya menempuh perjalanan lebih dari 100km, melewatibeberapa lampu merah, ikut antre di tengah kemacetan lalu lintas.

Tahukah Anda, berapa banyak pengemis yang bisa saya berikan uang logam? Di atas kertas, berdasarkan perhitungan secara logika, mungkin lebih dari 10 pengemis yang bisa saya berikan uang logam. Namun hasil yang sesungguhnya adalah “nol besar”.
Hari itu, tidak ada pengemis jalanan dan pengamen yang berdiri di samping jendela tempat saya mengemudi kendaraan. Mereka ada di tengah kepadatan lalu lintas. Namun ada saja yang menjadi penyebab sehingga mereka tidak pernah sampai di jendela samping pengemudi, tempat saya duduk. Sejak saat itu saya menarik sebuah kesimpulan bahwa tidak mudah berbuat baik.

Banyak perbuatan baik yang bisa dilakukan dalam kehidupan ini. Walaupun bulan Kathina telah berakhir, kita masih bisa berbuat baik dengan berdana. Masih banyak ladang untuk menanam kebajikan dengan berdana. Bila punya uang, berikan uang; punya tenaga, berikan tenaga. Dengan demikian kita terus berbuat baik, berlatih diri untuk melepas, mengurangi kemelekatan.

Menjalankan sila dalam kehidupan sehari-hari juga berarti melakukan perbuatan baik. Menjalankan sila sebaik mungkin berarti berbuat baik untuk diri sendiri dan untuk orang lain karena kita tidak merugikan orang lain dan makhluk lain. Kita berusaha untuk tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak berbohong, dan tidak mabuk-mabukan. Latihan sila berarti berusaha menjaga seluruh perbuatan; baik pikiran, ucapan, maupun perbuatan melalui jasmani.

Menambah pengetahuan Dhamma. Secara rutin, seminggu sekali kita ke vihara untuk mendengarkan dhamma atau diskusi dhamma. Ini juga disebut melakukan perbuatan baik, salah satu berkah utama dalam kehidupan ini. Mendengarkan dhamma akan membuat pengetahuan, pengertian, dan wawasan kita tentang ajaran Buddha akan bertambah banyak dan benar. Dengan pengertian yang benar dan wawasan yang luas, seharusnya semakin banyak praktik dhamma yang bisa dilakukan, semakin banyak perbuatan baik yang bisa dilakukan.

Bermeditasi merupakan latihan untuk bathin, terutama untuk pikiran. Sila yang baik akan mendukung proses latihan yang lebih baik. Hasil meditasi juga akan membuat kita berpikir lebih positif sehingga cenderung untuk berbuat baik. Meditasi akan mengikis pikiran negatif sehingga menjadi lemah. Jika kita berpikir yang baik, maka kita akan berucap yang baik dan juga berbuat baik melalui badan jasmani.

Masih banyak perbuatan baik yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Coba Anda lakukan sebaik mungkin. Kondisikan hidup agar memiliki kesempatan untuk berbuat baik. Sekecil apapun perbuatan baik yang Anda lakukan, jangan diremehkan. Suatu hari nanti, perbuatan baik tersebut pasti akan mendatangkan hasilnya.
Jangan berhenti dan jangan pernah berhenti berbuat baik. Sebaliknya, terus tingkatkan point perbuatan baik yang Anda miliki

.Mimbar Agama, Minggu Pon, 16 November 2008 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar